Minggu, 05 Mei 2013

My Mind: Ketenangan di Kamar Mandi, Solusi Didapati


Ketika beban tubuh aku baringkan di kasur, beban pikiran malah yang muncul. Berniat mengistirahatkan diri selepas duduk di depan laptop di hari libur ini, justru beban psiklogis itu membayang-bayang hinggap di pikiran. Hawa yang panas menjadi semakin panas saja. Keringat menghujani tubuh, basah dan gerah. Akhirnya aku  pergi untuk menyegarkan badan dan menyapu air keringat. Lama di kamar mandi, di bawah deraian hujan shower. Aku mencuci mahkota terlindungi milikku, sejenak pikiranku begitu tenang ketika mengusap-usap mahkota yang terselimuti busa sampo. Udara berusaha menerobos pori-pori busa, menyejukkan kulit kepalaku. Saat itulah, muncul solusi yang mendorongku untuk bertindak, menakhlukkan beban psikologis yang sempat muncul saat ku berbaring. Ya! Aku harus melakukannya, telah lama aku hanya tenggelam tanpa tindakan. Dan sekarang, aku memulainya lagi. Terlambat?, mungkin iya, karena deadline ku lewat hampir 1 minggu. Daripada tidak sama sekali?, mumpung masih ada waktu... Terkadang kita memang harus memiliki lingkungan yang tenang untuk berpikir jernih sejernih air, meskipun bertempat  di kamar mandi. 

Sabtu, 04 Mei 2013

Etik's Collection: Manfaat Pengalaman Berorganisasi bagi Calon Perawa...

Etik's Collection: Manfaat Pengalaman Berorganisasi bagi Calon Perawa...: Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, ...

Manfaat Pengalaman Berorganisasi bagi Calon Perawat dalam Hubungannya dengan Peran Perawat



Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali dalam memanfaatkan sumber daya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Tidak sedikit instansi kesehatan yang akan menanyai tentang pengalaman berorganisasi kepada pelamar kerja, karena pada dasarnya organisasi kampus merupakan sebuah miniatur dari organisasi yang lebih besar lagi, yaitu sebuah perusahaan atau instansi itu sendiri.
Dari organisasi ini, mahasiswa akan diajarkan tentang cara bekerja sama, menyatukan pikiran, pendapat, visi dan misi serta cara berhubungan dengan orang lain. Semua itu akan berguna untuk kelangsungan perkuliahan dan menunjang tercapainya peran perawat yang efektif dan sesuai harapan masyarakat. Inilah kiranya yang menjadi bahan pertimbangan sebuah instansi kesehatan dalam menerima pelamar kerja karena mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki pengalaman lebih dalam berurusan dengan orang lain dan bekerja sama dalam sebuah tim, terlebih lagi profesi perawat yang notabene-nya ditujukan dalam mengabdi kepada masyarakat yang membutuhkan perawatan. Lalu, apa saja manfaat organisasi bagi seorang aktivis keperawatan di dunia kerja atau instansi kesehatan?.
Mahasiswa keperawatan yang tergabung dalam organisasi, secara sosial lebih aktif dibanding mereka yang tidak ikut organisasi, sehingga kemampuan berinteraksi dengan berbagai macam tipe orang dapat dilatih. Dengan kata lain, kemampuan berhubungan sosial dan berkomunikasi mahasiswa tersebut akan meningkat. Hal ini penting dalam menghadapi pasien dengan berbagai penyakit dan watak mapun perubahan watak akibat penyakitnya serta keluarga pasien. Dengan begitu, seorang calon perawat akan semakin memperluas pemahaman akan berbagai karakteristik seseorang. Disamping itu, calon perawat tersebut bisa membentuk pola pikir yang lebih baik dalam memanajemen konflik melalui siklus berorganisasi.
Seorang perawat dalam memanajemen konflik tentu sering sekali menghadapi tekanan, baik dari pasien maupun dari dalam institusi tempat ia bekerja. Mahasiswa keperawatan yang memiliki pengalaman berorganisasi akan terbiasa dalam mengahadapi tekanan karena, ketika menjadi aktivis ia sering terlibat dalam konflik dan terbiasa dalam menghadapi berbagai masalah dari organisasi yang dijalaninya.
Ketika ikut organisasi, pastinya akan ada banyak hal yang harus diurus seperti acara-acara organisasi, yang melibatkan banyak orang, baik itu sesama mahasiswa anggota organisasi ataupun orang-orang di luar organisasi. Mahasiswa yang ikut organisasi kampus umumnya memiliki sikap dan karakter yang lebih aktif sebab mereka banyak terlatih dalam mengutarakan pendapat di hadapan orang lain ataupun menggerakkan dan mengarahkan teman-teman sesama anggota ketika organisasi sedang mengadakan suatu acara. Di dunia kerja atau instansi kesehatan, keterampilan leadership ini akan sangat bermanfaat bagi perawat dalam berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya, terutama jika ingin mejadi kepala ruangan.
Seorang aktivis yang notabene-nya sering berhubungan dengan orang lain baik senior maupun mahasiswa setingkat, tentulah banyak hal pengetahuan baru yang bisa ia dapatkan. Melalui organisasi, mahasiswa keperawatan dapat meningkatkan wawasan baik bidang kesehatan maupun bidang kepemimpinan atau lainnya. Selain itu, dengan kesibukan kuliah dan ditambah lagi dengan kesibukan berorganisasi, mahasiswa akan terlatih dalam memanage waktunya, sehingga mahasiswa keperawatan yang memiliki pengalaman berorganisasi akan terbiasa dengan pergantian jaga atau shif kerjanya nanti.
Pada umumnya, organisasi mahasiswa berperan sebagai ajang simulasi atau latihan dunia kerja yang sesungguhnya. Hal ini disebabkan karena bangku sekolah atau perkuliahan tidak mengajari kemampuan-kemampuan yang tergolong soft skills seperti ini. Saat berada di dalam kelas, kita sebatas mendapat pengetahuan teknis akan suatu disiplin ilmu. Berdasarkan pengalaman para rekruiter perusahaan dan instansi, memiliki riwayat organisasi memang merupakan nilai tambah bagi calon perawat baru. Seperti poin-poin mengenai manfaat organisasi di atas, kebanyakan instansi kesehatan berpendapat bahwa calon perawat yang memiliki pengalaman organisasi lebih terlatih jiwa kepemimpinannya, memiliki manajemen waktu yang lebih baik, jaringannya yang lebih luas, keterampilan interpersonalnya juga lebih baik, serta pemilihan solusi dan pemecahan masalah yang lebih baik dan lebih terlatih menyelesaikan konflik jika dibanding mereka yang tidak memiliki pengalaman organisasi. Hal-hal tersebut sangat penting dalam menunjang profesi perawat dalam memberi asuhan keperawatan  kepada pasien, sehingga standar pelayanan keperawatan di suatu rumah sakit maupun instansi kesehatan itu pun bisa meningkat.